Pendidikan
adalah suatu kegiatan yang kompleks,berdimensi luas dan banyak variabel
yang mempengaruhinya.segi psikologis,pendidikan tak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar mengajar.Dari perspektif mengajar,pelakunya adalah
guru/pendidik.Sedangkan dari perspektif belajar,pelakunya adalah peserta
didik/siswa yang melakukan aktivitas belajar.Pendidikan adalah proses interaksi
pendidik dan peserta didik yang memiliki tujuan tertentu pada dasarnya
membimbing peserta didik menuju pada tahapan kedewasaan.Pembangunan pendidikan
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional kearah pencapaian
tujuan pendidikan yang diharapkan,garapan pendidikan yang dilaksanakan secara
semesta,menyeluruh dan terpadu dengan melibatkan berbagai pihak termasuk
lingkungan keluarga,lingkungan masyarakat,dan pemerintah baik secara
sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
Pokok-pokok
materi yang akan dibahas dalam organisasi ada 3 kegiatan belajar yaitu :
1. Kegiatan
Belajar 1 : Proses Pendidikan.
2. Kegiatan
Belajar 2 : Pendidikan sebagai Sistem.
3. Kegiatan
Belajar 3 : Situasi Pendidikan.
Proses
Pendidikan
Pendidikan
sebagai proses memberi makna bahwa garapan pendidikan akan senantiasa
dinamis,sistematik(berdasarkan sistem (tertentu),sistematis(berdasarkan cara
tertentu),serta berkelanjutan seirama dan sejalan dengan dinamika dan perubahan
masyarakat yang dilayaninya.pendidikan itu pada hakekatnya adalah proses yang
berlangsung terus untuk memanusiakan manusia agar lebih manusiawi.Pendidikan
sebagai suatu proses memberikan indikasi bahwa garapan pendidikan merupakan
interaksi fungsional antar komponen pendidikan.
A.
PENDIDIKA
N SEBAGAI PROSES
Sebagai
orientasi dalam kerangka memahami garapan pendidikan sebagai proses,maka perlu
dikaji empat pokok pertanyaan.
Pertanyaan Pertama ,berkaitan dengan ihwal arah dan tujuanpendidikan.Tujuan
pendidikan berkaitan dengan hal yang ingin dicapai dalam program pendidikan.tujuan
pendidikan ini berjenjang dari mulai yang sifatnya umum sampai pada tujuan yang
sifatnya khusus.contohnya,tujuan pendidikan nasional ataupun tujuan
institusional.
Pertanyaan Kedua,berkaitan dengan isi atau materi program yang sepatutnya
diberikan berkenan dengan tujuan pendidikan yang harus dicapai.Salah satu cara
untuk membagi rumusan pengalaman belajar adalah dengan menggunakan taksonomi
bloom.Taksonomi itu mengandung tiga ranah pengalaman belajar yaitu:
1.
πRanah Kognitif atau Pengetahuan
2.
πRanah Afektif atau Sikap
3. π
Ranah Psikomotorik (ketrampilan)
πRanah Kognitif meliputi pengalaman
belajar yang menitikberatkan kepada hasil intelektual dan pengetahuan yang
diperoleh,misalnya pengertian,pemahaman,dan kecakapan berfikir.ranah afektif
meliputi sikap,minat,apresiasi,dan upaya penyusuaian diri sedangkan ranah psikomotorik
meliputi berbagai jenis ketrampilan.
Peratanyaan Ketiga,berkenan dengan strategi atau metode dalam melaksanakan
program pendidikan.Metode adalah cara
yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan
instruksional yang ditetapkan.sedangkan Strategi
lebih merupakan perencanaan atau taktik yang dirancang sedemikian rupa untuk
tujuan pembelajaran yang lebih khusus.
Oemar Hamalik (1995 : 27) mengajukan tiga alternatif pendekatan yang bisa
digunakan dalam penyusunan strategi pembelajaran yaitu :
1.
Pendekatan yang berpusat pada mata
pelajaran yaitu materi atau topik pembelajaran bersumber dari mata pelajaran
tersebut.
2.
Pendekatan yang berpusat pada siswa
pembelajaran tersebut dilaksanakan berdasarkan kebutuhan,minat dan kemampuan
siswa.contoh pendekatan ini antara lain belajar mandiri,belajar melalui
modul,paket dan sebagainya.
3.
Pendekatan yang berorentasi pada
kehidupan masyarakat tersebut berupaya mengintegerasikan sekolah dan
masyarakat,metode ini digunakan antara lain
karyawisata,narasumber,survei,praktek kerja.
Pertanyaan
Keempat ,yaitu bagaimana mengetahui
program itu bisa mencapai arah yang ditetapkan berkaitan erat dengan program evaluasi.Oleh sebab itu,sasaran evaluasi
pada dasarnya ditujukkan kepada hal :
1.
Peserta Didik,sampai sejauh mana siswa
dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
2.
Guru,sampai sejauh mana guru melakukan
tugasnya sebagai dengan tujuan pendidikan.
3.
Program,sampai sejauh mana program yang
telah disiapkan cukup andal dan relevan guna mencapai tujuan pendidikan.
Kegiatan evaluasi juga berguna untuk
mengetahui apakah keseluruhan kegiatan optimal atau tidak.maka ada dua sasaran pokok
evaluasi dalam kaitannya dengan pelaksanaan pendidikan yaitu :
1.
Evaluasi
terhadap hasil , evaluasi ini menilai sampai sejauh
mana keberhasilan garapan pendidikan telah dilaksanakan guna mengantar peserta
didik dalam pencapaian tujuan pendidikan.
2.
Evaluasi
terhadap proses , dalam evaluasi ini kegiatan yang proses
pelaksanaan pendidikan ini efektif atau tidak dan hasil pendidikan yang diraih.
Deskripsi di atas menggambarkan
komponen-komponen pendidikan menyebut keempat komponen kurikulum pendidikan itu
adalah sebagai berikut:
1.
Tujuan (objectives)
2.
Isi (contents)
3.
Metode (methods, strategies)
4.
Evaluasi (evaluation)
B.PENDIDIKAN
SEBAGAI PROSES PENDEWASAAN
Pada
dasarnya pendidikan adalah proses transformasi atau proses perubahantingkah
laku (change of behavior) peserta didik. Perubahan tingkah laku yang dimaksud
bukan sekedar perubahan dalam penambahan jenis tingkah lakunya, tetapi
diharapkan terjadi perubahan struktural yang berkenaan dengan perubahan tingkah
laku menuju kepada derajat kemapanan tertentu.Pendidikan
merupakan suatu proses yang berdimensi luas, yaitu dari sisi peserta didik,
sebagai pelaku yang belajar dan dari sisi pendidik/guru sebagai pelaku yang
mengajar atau yang membelajarkan hubungan pendidik dan peserta didik adalah
hubungan fungsional. Tujuan pendidik dan tujuan peserta didik dapat
dipersatukan dengan tujuan instruksional. Berikut ini ciri-ciri umum unsur
pendidikan sebagai proses interaksi yang meliputi antara lain:
1. π
Pelaku: para pelaku utama pendidikan
adalah para pendidik sebagai pelaku mendidik dan para peserta didik sebagai
pelaku peserta didik.
2. πTujuan: tujuan pendidikan adalah
membantu peserta didik untuk menjadi pribadi yang mandiri dan utuh menuju
pendewasaan.
3. π
Tempat: garapan pendidikan dilaksanakan
oleh lembaga pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Misal pendidikan sekolah
terjadi disekolah melalui suatu kegiatan belajar mengajar yang berjenjang dan
kesinambungan. Pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang terjadi diluar
sekolah yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan dalam proses belajar
mengajar.
4. π
Jenjang waktu: proses pendidikan (long
life aducation) walaupun dalam lembaga pendidikan formal jenjang waktunya
disesuaikan ciri lembaga.
5. π
Ukuran keberhasilan: ukuran keberhasilan
secara umum dilihat pada sampai sejauh mana terbentuknya pribadi yang
terpelajar mandiri dan utuh menuju kepada pendewasaan.
6. π
Output (hasil): hasail yang dicapai
dalam garapan pendidikan adalah terbinanya manusia yang utuh dan dewasa baik
secara mental maupun jasmani dan perolehan hasil belajar berupa ranah kognitif
(pengetahuan), ranah afektif (sikap) serta ranah psikomotorik (keterampilan)
dengan tujuan yang ditetapkan.
π"Seorang pembelajar
dapat belajar dari hal apapun, selalu mengambil sisi πpositifnya – Mario Teguh"π